Kamis, 05 Juni 2014

PANTUN MELAYU KLASIK

Oleh : Difan
 
Sirih berlipat sirih pinang 
Sirih dari Pulau Mutiara 
Pemanis kata selamat datang 
Awal Bismillah pembuka bicara 

Tetak buluh panjang suluh 
Mari jolok sarang penyengat 
Angkat doa jari sepuluh 
Doa minta biar selamat 

Tuailah padi antara masak 
Esok jangan layu-layuan 
Intailah kami antara nampak 
Esok jangan rindu-rinduan
,

Hendak dulang diberi dulang 
Dulang berisi sagu mentah 
Hendak pulang ku beri pulang 
Tinggalkan pantun barang sepatah 

Lancang kuning lancang pusaka 
Nampak dari Tanjung Puan 
Kalau kering laut Melaka 
Barulah saya lupakan tuan 

Asam kandis mari dihiris 
Manis sekali rasa isinya 
Dilihat manis dipandang manis 
Lebih manis hati budinya 

Ayam hutan terbang ke hutan 
Tali tersangkut pagar berduri 
Adik bukan saudara bukan 
Hati tersangkut kerana budi 

Ayam rintik di pinggir hutan 
Nampak dari tepi telaga 
Nama yang baik jadi ingatan 
Seribu tahun terkenang juga 

Bila memandang ke muka laut 
Nampak sampan mudik ke hulu 
Bila terkenang mulut menyebut 
Budi yang baik ingat selalu 

Burung Serindit terbang melayang 
Mari hinggap di ranting mati 
Bukan ringgit dipandang orang 
Budi bahasa rangkaian hati 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar